Selasa, 11 Februari 2014

Karena Aku Yakin Namamu Sudah Tertulis di Lauhul Mahfudz

Calon imamku...
Siapa engkau? Bagaimanakah engkau? Dimana engkau? Dan kapan kita akan dipertemukan? Semua pertanyaan itu seolah menjadi suatu misteri yang belum mampu aku pecahkan untuk saat ini. Misteri yang pasti akan ada jawabannya. Karena aku yakin, engkau yang ditakdirkan untukku kelak akan menemuiku atau bahkan aku yang menemui engkau.
Calon imamku...
Dengarkan aku, meskipun kita belum dipertemukan, atau mungkin bahkan kita telah bertemu hanya saja aku tak mengetahui jika engkaulah calon imamku, aku harap engkau tahu bahwa aku benar-benar akan menjadi makmum untuk engkau dan ibu bagi anak-anak kita kelak. Aku tak berani menjamin jika kelak aku akan menjadi makmum dan ibu yang baik. Yang aku berani jamin adalah aku akan berusaha untuk selalu menjadi makmum dan ibu yang baik.
Calon imamku...
Jika suatu saat kita telah dipertemukan, ku harap engkau meminangku dengan segala kasih, keikhlasan dan ketulusanmu untuk dapat bersama-sama menjalani bahtera kehidupan yang mungkin tak selalu tenang. Ku yakin engkau kan membimbing dan menuntunku untuk selalu berada di jalan Ilahi.
Calon imamku...
Kata orang kau adalah cerminan dari diriku, akhlakku, dan tingkah lakuku selama ini. Tapi aku berharap dari segala kekurangan yang kumiliki engkau mampu menutupinya dengan segala kelebihanmu.
Calon imamku...
Maafkan aku yang terlalu banyak berharap akan engkau. Mungkin saja engkau menganggap bahwa aku ini terlalu banyak menuntut terlalu mengharapkanmu untuk menjadi sempurna. Aku tahu engkau mungkin tak akan sesempurna yang kuharapkan. Tapi bukankah kitalah yang akan menyempurnakannya? Menyempurnakan yang tak sempurna dengan segala kasih dan cinta yang akan kita bagi berdua.
Calon imamku...
Hingga saat ini aku menulis, aku tak bisa membayangkan seperti apa engkau. Aku tak peduli engaku kini berada dimana, dekatkah denganku? jauhkah denganku? aku sama sekali tidak peduli. Yang aku pedulikan hanya satu bahwa engkaulah memang calon imamku yang kelak akan membimbingku calon ayah bagi anak-anak kita. Dan satu keyakinan terbesarku akan engkau adalah aku yakin namamu sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Dan saat tulisan di Lauhul Mahfudz itu terbukti, aku akan katakan kini kaulah imamku bukan lagi calon imamku  :).
Tulisan ini kutulis untuk engkau imamku yang sangat aku cintai dan sayangi. Dan akulah makmum yang akan selalu berada dibelakang imamnya :). Dan tulisan Allah memang selalu benar, karena engkaulah maksud dari tulisanku ini.

0 komentar: