Selasa, 27 November 2012

It's my Destiny

Aku masih ingat dulu saat aku memimpikan di panggil "Dok" saat itu aku sangat yakin bahwa aku akan bisa mewujudkan mimpiku itu. Tapi kenyataanya sekarang berbeda, aku sekarang justru kembali berkutat dengan rumus-rumus yang sebelumnya memang sangat aku cintai. Hingga terbesit keinginan untuk dipanggil "dok" itu membuatku sedikit melupakan rumus-rumus yang setia menemaniku dan mulai beralih dengan mencintai anatomi-anatomi yang sebelumnya tak begitu mengusikku. Aku lalu hanyut dengan permainan anatomi-anatomi itu, dan orangtuaku pun mendukungku. Mereka selalu mendukung apa yang kulakukan yang sekiranya memang baik untukku. Mereka mendaftarkanku di perguruan tinggi yang memang bertujuan untuk menggapai mimpiku itu. Tapi Allah berkata lain, dari sekian banyak kesempatan dan peluang, tak ada satupun yang berhasil kutembus, hingga akhirnya suatu saat ibuku menyadarkanku "mungkin itu belum jalanmu, dulu bukannya kau sangat mencintai matematika? kenapa sekarang tak kau kembali cintai dan lebih dalami matematika itu?" mendengar perkataan ibuku itu aku mulai mengingat mimpiku dulu yang memang sangat ingin kembali bertemu matematika, akupun memutuskan menuruti perkataan ibuku, meskipun hati kecilku masih ada keinginan untuk kelak akan dipanggil "dok". Dan nyatanya restu ibu memang segalanya, kini aku benar-benar kembali bertemu dengan rumus-rumus itu. Aku mencoba mengubur mimpiku tentang "dok" itu, namun aku kadang masih merasa sudah benarkah aku disini? sudah ikhlaskah aku disini??. Aku selalu mencoba mengikhlaskan diriku dengan rumus-rumus ini. Tapi kadang pula aku merasa bukan manusia yang beruntung karena aku tak dapat menggapai mimpiku itu. Aku tahu, ini semua pasti rencana Allah untukku. Rencana Allah yang tak mungkin bisa kuubah. Kini aku harus ikhlas dengan hidupku, aku harus kembali mencintai rumus-rumus ini yang setia menemaniku. Jika aku tak disini sekarang, aku tak mungkin bertemu dengan orang-orang hebat yang menyadarkanku bahwa mimpi tiap orang tak selamanya sejalan dengan apa yang direncanakan Allah. Allah pasti memberi yang terbaik untukku. Mungkin saja Allah menempatkanku disini karena suksesku ada disini, atau mungkin jodohku ada disini. Aku tak tahu, yang jelas kini aku akan berusaha jalani semua ini dengan keikhlasan dan kecintaan. Berharap tak ada yang mengusikku lagi. Dan berharap bahagiaku memang disini. I WILL ALWAYS SMILE FOR MY LIFE AND MY DESTINY.  :-) ^_^ 

0 komentar: